Ketahuilah, bahwa Kebahagiaan adalah harga mati di dalam pernikahan. Sebab tidak ada orang yang di dalam pernikahan bercita-cita untuk berantem atau bermusuhan. Akan tetapi, kenyataannya dalam pernikahan banyak masalah rumah tangga. Karena lupa niat. Niat nikah adalah mencari kebahagiaan.
Bagaimana agar niat untuk mencari kebahagiaan tetap terjaga. Tentunya ada guru, pembimbing, ada contoh. Dan guru kita adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan.
Setidaknya ada beberapa point pentingnya Niat Pernikahan Sebelum Menikah
Dengan mengagungkan pernikahan, orang akan menjaga nilai pernikahan itu sendiri. Ketika orang kafir bukan mengatakan zina itu haram. Zina bagi mereka tetap tidak baik.
Akan tetapi, di saat mereka tidak mengagungkan pernikahan, maka nilai pernikahan akan turun. Sehingga sejajar dengan zina. Mereka tidak menyadari, “Apakah aku zina atau nikah?”
Sementara dalam Islam, Nikah adalah Agung, Mulia, Ridha Allah, Ridha Rasulullah, Surga. Maka, jika orang tahu makna ini tidak ada satu orang pun yang akan melakukan zina.
Dan tidak akan terjerumus ke dalam jurang perzinahan, baik yang sudah menikah atau pun belum. Karena di matanya adalah Nikah yang Agung.
Tapi, di saat nikah tidak diagungkan, akan turun pangkatnya sejajar dengan zina. Maka, akan terjadilah orang kumpul kebo. Atau melakukan perzinahan, padahal ia berencana akan menikah. Karena tidak mengagungkan pernikahan dan menghadirkan nikah adalah agung.
Sentuhan tangan kita adalah pahala. Sesuap nasi yang kita berikan adalah pahala. Cape kita seharian mencari rezeki adalah pahala.
“Siapa orang yang merebah di pagi atau sore hari, merasa cape karena mencari rezeki untuk keluarga, maka diampuni oleh Allah,”
Sahabat Bijakers…
Jadikanlah suamimu menjadi teman untuk mengangkat derajat di hadapan Allah
Jadikanlah istrimu teman untuk mengangkat kemuliaan
Jadikan suami dan istrimu untuk mencari penyempurna amal, yaitu ilmu.Mencari bekal ilmu, yaitu ilmu.
Bagaimana kepercayaan kita supaya tumbuh subur?
Di saat pasangan kita dalam semakin baik.
Kalau suami menelepon istrinya di rumah, kebetulan tidak diangkat. Suami akan berkata, “Mungkin lagi shalat Dhuha.”
Begitu juga jika seorang istri yang suaminya pergi ke kantor ditelepon tidak diangkat, dengan mudahnya istri berkata, “Mungkin lagi shalat Dhuha.”
Tapi, jika pasangannya adalah fasiq, bermaksiat di sana sini, di telepon tidask diangkat, pikiran negatif akan selalu hadir, “Jangan…jangan…”
Maka, jadikan pasangan sebagai media mendekatkan diri kepada Allah.
Ini cara bathin. Mencari kebahagiaan rumah tangga dengan berbakti kepada orang tua. Kuncinya sangat sederhana. Jadikan pasanganmu untuk semakin hari semakin dekat kepada orang tua. Ajari pasanganmu untuk berbakti kepada orangtuanya.
Jangan sampai gara-gara pernikahan, malah semakin jauh dengan orang tuanya.
Kita bakal teringat dengan kisah Al Qomah yang durhaka kepada ibunya.
Tidak sedikit, istri melarang berbuat baik kepada ibunya sendiri. Istrinya tidak ridha jika suami memberikan hadiah kepada ibunya.
Bagaimana agar niat untuk mencari kebahagiaan tetap terjaga. Tentunya ada guru, pembimbing, ada contoh. Dan guru kita adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mencontohkan.
Setidaknya ada beberapa point pentingnya Niat Pernikahan Sebelum Menikah
Ada Ridha Allah, Maka Agungkan Pernikahan !
Yakinlah bahwa di dalam pernikahan ada ridha Allah. Pernikahan adalah agung, mulia, surga. Pernikahan adalah keagungan. Karena pernikahan disaksikan oleh Allah, malaikat-malaikat Allah, dan disaksikan pula oleh kerabat keluarga shaleh.Dengan mengagungkan pernikahan, orang akan menjaga nilai pernikahan itu sendiri. Ketika orang kafir bukan mengatakan zina itu haram. Zina bagi mereka tetap tidak baik.
Akan tetapi, di saat mereka tidak mengagungkan pernikahan, maka nilai pernikahan akan turun. Sehingga sejajar dengan zina. Mereka tidak menyadari, “Apakah aku zina atau nikah?”
Sementara dalam Islam, Nikah adalah Agung, Mulia, Ridha Allah, Ridha Rasulullah, Surga. Maka, jika orang tahu makna ini tidak ada satu orang pun yang akan melakukan zina.
Dan tidak akan terjerumus ke dalam jurang perzinahan, baik yang sudah menikah atau pun belum. Karena di matanya adalah Nikah yang Agung.
Tapi, di saat nikah tidak diagungkan, akan turun pangkatnya sejajar dengan zina. Maka, akan terjadilah orang kumpul kebo. Atau melakukan perzinahan, padahal ia berencana akan menikah. Karena tidak mengagungkan pernikahan dan menghadirkan nikah adalah agung.
Sentuhan tangan kita adalah pahala. Sesuap nasi yang kita berikan adalah pahala. Cape kita seharian mencari rezeki adalah pahala.
“Siapa orang yang merebah di pagi atau sore hari, merasa cape karena mencari rezeki untuk keluarga, maka diampuni oleh Allah,”
Baca juga: Jika Momongan Tak Kunjung Datang
Jadikan Pernikahan untuk Mencari Kawan dalam Beribadah
Jika ketika akan menikah tidak ada niat mencari kawan dalam beribadah, maka rugilah.Sahabat Bijakers…
Jadikanlah suamimu menjadi teman untuk mengangkat derajat di hadapan Allah
Jadikanlah istrimu teman untuk mengangkat kemuliaan
Jadikan suami dan istrimu untuk mencari penyempurna amal, yaitu ilmu.Mencari bekal ilmu, yaitu ilmu.
Menjadi teman supaya lebih dekat dengan Allah
Kalau kita merasa berat untuk shalat malam, namun jika dibantu suami atau istri. Salah satunya saling mengingatkan dan mengajak. Ngaji sendiri merasa malas, tapi jika berpasangan harus lebih bersemangat. Sesekali, suami shalat di rumah, menjadi imam bagi istrinya. Imam dunia dan akhirat kelak dalam kebahagiaan.Jadikan Pasanganmu Semakin Hari Semakin Dekat Dirimu kepada Allah
Benihnya cinta adalah adalah semua orang akan menikah. Namun, suburnya cinta dibarengi dengan kepercayaan. Jadi kepercayaan itu untukmenyuburkan cinta dalam hati.Bagaimana kepercayaan kita supaya tumbuh subur?
Di saat pasangan kita dalam semakin baik.
Kalau suami menelepon istrinya di rumah, kebetulan tidak diangkat. Suami akan berkata, “Mungkin lagi shalat Dhuha.”
Begitu juga jika seorang istri yang suaminya pergi ke kantor ditelepon tidak diangkat, dengan mudahnya istri berkata, “Mungkin lagi shalat Dhuha.”
Tapi, jika pasangannya adalah fasiq, bermaksiat di sana sini, di telepon tidask diangkat, pikiran negatif akan selalu hadir, “Jangan…jangan…”
Maka, jadikan pasangan sebagai media mendekatkan diri kepada Allah.
Jadikan Pernikahan untuk Cari Teman untuk Berbakti kepada Orang Tua
Ini cara bathin. Mencari kebahagiaan rumah tangga dengan berbakti kepada orang tua. Kuncinya sangat sederhana. Jadikan pasanganmu untuk semakin hari semakin dekat kepada orang tua. Ajari pasanganmu untuk berbakti kepada orangtuanya.
Jangan sampai gara-gara pernikahan, malah semakin jauh dengan orang tuanya.
Kita bakal teringat dengan kisah Al Qomah yang durhaka kepada ibunya.
Tidak sedikit, istri melarang berbuat baik kepada ibunya sendiri. Istrinya tidak ridha jika suami memberikan hadiah kepada ibunya.